Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan industri esports di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah mendukung pengintegrasian esports sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Langkah ini bertujuan untuk mengembangkan bakat generasi muda dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan industri digital yang semakin berkembang.
Peran Kemenparekraf dalam Mendukung Esports di Dunia Pendidikan
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, menekankan pentingnya pengembangan kekayaan intelektual gim lokal sebagai subsektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar. Dalam konteks ini, Kemenparekraf mendukung penyelenggaraan kompetisi esports seperti “Ksatriya Mahardhika Student Championship 2023”, yang menargetkan partisipasi ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
PBESI dan Garudaku: Platform untuk Ekstrakurikuler Esports di Sekolah
Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) melalui platform Garudaku telah meluncurkan Akademi Esports Garudaku. Akademi ini bertujuan untuk menjaring talenta dari dunia pendidikan, khususnya dari kalangan pelajar. Andrew Tobias, Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PBESI, menyatakan bahwa Akademi Esports Garudaku merupakan program strategis untuk membangun ekosistem esports yang berprestasi, berkarakter, dan berintegritas.
Alasan Esports Layak Menjadi Ekstrakurikuler di Sekolah
Ada beberapa alasan mengapa esports layak dijadikan ekstrakurikuler di sekolah:
-
Pengaplikasian yang Mudah: Esports mudah diterima oleh siswa karena relevansi dan popularitasnya di kalangan generasi muda.
-
Pengembangan Soft Skills: Melalui esports, siswa dapat mengembangkan keterampilan seperti kepemimpinan, kerja sama tim, dan komunikasi.
-
Peluang Karier: Esports membuka peluang karier di industri digital yang terus berkembang, baik sebagai pemain, pelatih, maupun dalam aspek manajerial dan produksi.